Program Pemberian Kesetaraan Jabatan dan Pangkat Bagi Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil (Inpassing) Jenjang Dikdas

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> A. Pengertian<br />Pemberian kesetaraan jabatan dan pangkat bagi Guru bukan Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya<br />disebut Pemberian Kesetaraan bagi GBPNS adalah pengakuan terhadap kualifikasi akademik, masa<br />kerja, dan sertifikat pendidik yang dimiliki guru bukan pegawai negeri sipil yang diformulasikan<br />dengan menggunakan angka kredit, jabatan, dan pangkat yang setara dengan angka kredit, jabatan,<br />dan pangkat pada jabatan fungsional guru pegawai negeri sipil.<br />B. Tujuan<br />Pemberian Kesetaraan bagi GBPNS bertujuan:<br />1. menetapkan kesetaraan jabatan dan pangkat GBPNS sesuai dengan peraturan perundangundangan.<br />2. menjadi acuan/rujukan bagi guru, pengelola pendidikan, penyelenggara pendidikan, tim penilai,<br />dan pihak lain yang berkepentingan dalam pelaksanaan pengusulan dan pemrosesan penetapan<br />angka kredit GBPNS<br />3. menjadi acuan/rujukan bagi GBPNS untuk memenuhi kewajiban dan haknya terkait dengan<br />pemberian tunjangan profesi<br />C. Persyaratan GBPNS yang dapat ditetapkan kesetaraan jabatan dan pangkat adalah:<br />1. Guru berstatus bukan pegawai negeri sipil yang diangkat satuan pendidikan yang<br />diselenggarakan Pemerintah atau pemerintah daerah setelah mendapat persetujuan<br />pengangkatan dari Pemerintah atau pemerintah daerah atau Guru yang diangkat oleh satuan<br />pendidikan atau penyelenggara pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat yang memiliki<br />izin pendirian dari Pemerintah atau pemerintah daerah;<br />2. memiliki kualifikasi akademik paling rendah sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV) yang<br />diperoleh dari perguruan tinggi yang terakreditasi, bagi yang memiliki kualifikasi akademik<br />magister (S-2) atau doktor (S-3) dari program studi yang terakreditasi paling rendah B;<br />3. bagi guru yang memiliki sertifikat pendidik sebagai Guru Kelas/Guru Mata Pelajaran/Guru<br />Bimbingan dan Konseling/Guru Pembimbing Khusus, mengajar mata pelajaran/membimbing<br />sesuai dengan sertifikat pendidik yang dimiliki;<br />4. bagi guru yang belum memiliki sertifikat pendidik sebagai Guru Kelas/Guru Mata Pelajaran/Guru<br />Bimbingan dan Konseling, Guru Pembimbing Khusus, mengajar mata pelajaran/membimbing<br />sesuai dengan kualifikasi akademik yang dimiliki;<br />5. usia paling tinggi 55 (lima puluh lima) tahun pada saat diusulkan;<br />6. memiliki Nomor Unik yang dikeluarkan oleh Kementerian;<br />7. melaksanakan tugas sebagai guru kelas/guru mata pelajaran/guru bimbingan dan konseling/guru<br />pembimbing khusus;<br />8. memenuhi beban kerja guru setiap minggu sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan;<br />dan<br />9. Masa kerja sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun berturut-turut pada satminkalnya terhitung sejak<br />diterbitkannya Surat Keputusan pengangkatan sebagai Guru Tetap.<br />D. Berkas usul pemberian kesetaraan jabatan dan pangkat GBPNS adalah sebagai berikut:<br />1. salinan atau fotokopi Surat Keputusan Pembagian Tugas Mengajar/Pembimbingan sebagai guru<br />sebelum diangkat menjadi guru tetap paling sedikit 4 (empat) semester secara terus menerus<br />pada satuan administrasi pangkal yang sama yang memiliki izin pendirian dari Pemerintah atau<br />pemerintah daerah.<br />2. salinan atau foto kopi Sertifikat Program Induksi yang dilegalisasi dengan stempel basah oleh<br />kepala dinas provinsi/kabupaten/kota, bagi GBPNS yang diangkat sebagai guru tetap setelah<br />berlakunya Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2010 tentang Program<br />Induksi bagi Guru Pemula;<br />3. salinan atau fotokopi Surat Keputusan (SK) pengangkatan sebagai guru tetap yang<br />ditandatangani oleh gubernur/bupati/walikota atau pejabat lain yang ditunjuk/diberi<br />kewenangan oleh gubernur/bupati/walikota; atau bagi GBPNS yang bertugas pada satuan<br />pendidikan atau penyelenggara pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat,<br />melampirkan fotokopi Surat Keputusan (SK) pengangkatan sebagai guru tetap yang<br />ditandatangani oleh ketua yayasan; atau bagi GBPNS yang bertugas pada satuan pendidikan<br />yang diselenggarakan Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri, melampirkan fotokopi Surat<br />Keputusan (SK) pengangkatan sebagai guru tetap yang ditandatangani oleh Kepala Perwakilan<br />Republik Indonesia di luar negeri/pejabat yang membidangi pendidikan pada Perwakilan<br />Republik Indonesia di luar negeri, bagi GBPNS yang bertugas pada satuan pendidikan yang<br />diselenggarakan Pemerintah atau pemerintah daerah;<br />4. salinan atau fotokopi Surat Keputusan dari kepala sekolah mengenai Pembagian Tugas<br />Mengajar selama 4 (empat) semester terakhir selama menjadi guru tetap, baik yang diperoleh<br />dari satuan pendidikan pangkalnya ataupun dari luar satminkalnya serta diketahui oleh dinas<br />pendidikan provinsi/kabupaten/kota;<br />5. salinan atau fotokopi Surat Keputusan dari kepala sekolah mengenai jadwal pembelajaran<br />selama 4 (empat) semester terakhir selama menjadi guru tetap, baik yang diperoleh dari satuan<br />pendidikan pangkalnya ataupun dari luar satminkalnya serta diketahui oleh dinas pendidikan<br />provinsi/ kabupaten/kota;<br />6. surat keterangan aktif mengajar dari kepala sekolah satminkalnya dengan mencantumkan<br />NUPTK atau NRG bagi yang sudah memiliki;<br />7. salinan atau fotokopi ijazah yang dilegalisasi dengan stempel basah oleh pejabat yang<br />berwenang dari perguruan tinggi penerbit ijazah;<br />8. salinan atau fotokopi Surat Keputusan Hasil Akreditasi program studi, apabila dalam ijazah tidak<br />tercantum Surat Keputusan Hasil Akreditasi program studi;<br />9. salinan atau fotokopi sertifikat pendidik yang dilegalisasi dengan stempel basah oleh pejabat<br />yang berwenang dari LPTK penerbit sertifikat;<br />10. hasil cetak lembar transkrip data (LTD)/info PTK berdasarkan Dapodikdas semester terakhir<br />pada saat mengusulkan, khusus bagi GBPNS SD/SDLB/SMP/SMPLB/SLB;<br />11. salinan atau fotokopi Surat Keputusan Pengangkatan dalam Tugas Tambahan yang<br />ditandatangani oleh ketua yayasan dan dilegalisasi dengan stempel basah oleh kepala dinas<br />pendidikan provinsi/kabupaten/kota, bagi GBPNS yang mendapatkan tugas tambahan sebagai<br />kepala sekolah/wakil kepala sekolah/kepala perpustakaan/kepala laboratorium /kepala<br />bengkel/kepala program keahlian/kepala unit produksi;<br />12. salinan atau fotokopi Sertifikat Kepala Sekolah/Kepala Perpustakaan/ Kepala Laboratorium yang<br />dilegalisasi dengan stempel basah oleh kepala dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota, bagi<br />GBPNS yang mendapatkan tugas tambahan sebagai kepala sekolah/kepala perpustakaan/kepala<br />laboratorium;<br />Mekanisme<br />1. Guru Bukan PNS (GBPNS) yang memenuhi syarat berdasarkan Dapodikdas akan diberi nomor<br />urut berdasarkan status kepemilikan sertifikat pendidik, usia, serta masa kerja, dan<br />kemudian diumumkan melalui laman: http://p2tk.dikdas.kemdikbud.go.id<br />2. Bagi guru yang namanya sudah diumumkan pada tahap 1 atau pada tahap selanjutnya dapat<br />mempersiapkan berkas persyaratan administrasi pemberian kesetaraan jabatan fungsional.<br />3. Kepala sekolah memeriksa kelengkapan dan keabsahan persyaratan administrasi GBPNS di<br />sekolahnya.<br />4. Kepala sekolah membuatkan surat pengantar (Format-1) dan mengirimkan berkas yang<br />sudah diverifikasi kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan u.p Direktorat P2TK Dikdas<br />untuk pengusulan pemberian kesetaraan.<br />5. Bagi GBPNS yang mengajar di sekolah Indonesia luar negeri, kepala sekolah menyampaikan<br />kelengkapan administratif kepada Kepala Perwakilan Republik Indonesia di luar<br />negeri/pejabat yang membidangi pendidikan pada Perwakilan Republik Indonesia di luar<br />negeri untuk disampaikan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melalui Kepala Biro<br />Kepegawaian Kemdikbud.<br />6. Pengiriman berkas disertai lampiran berupa “Lembar Identitas Pengusul Kesetaraan Jabatan<br />dan Pangkat GBPNS” yang dicetak melalui fasilitas lembar transkrip data (LTD)/info PTK yang<br />dapat diakses dengan IP address 223.27.144.195:8081 atau 223.27.144.195:8082 atau<br />223.27.144.195:8083.<br />7. Direktorat P2TK Dikdas melakukan verifikasi kelengkapan dan keabsahan persyaratan<br />administrasi yang dikirim oleh kepala sekolah.<br />8. GBPNS dapat mengikuti program pemberian kesetaraan kembali pada tahap berikutnya<br />setelah yang bersangkutan mendapat nomor urut baru melalui laman<br />http://p2tk.dikdas.kemdikbud.go.id. serta mengikuti proses mulai dari awal (nomor 1 s.d 7),<br />apabila mengalami kondisi sebagai berikut:<br />a. GBPNS sudah terpanggil tetapi tidak mengirimkan kelengkapan administrasi atau<br />melewati batas waktu pengiriman.<br />b. GBPNS sudah mengirimkan kelengkapan administrasi tetapi terdapat kekurangan atau<br />dokumen tidak sah, yang menyebabkan proses pemberian kesetaraan tidak dapat<br />dilanjutkan.<br />Pengiriman Berkas:<br />1. Waktu pengiriman dan penerimaan berkas:<br />Setelah nama-nama guru yang memenuhi persyaratan pemberian kesetaraan jabatan dan<br />pangkat bagi GBPNS di umumkan, berkas dapat dikirimkan paling lambat minggu akhir bulan<br />September 2014 melalui laman: http://p2tk.dikdas.kemdikbud.go.id<br />2. Alamat Pengiriman Berkas disampaikan kepada :<br />Menteri Pendidikan dan Kebudayaan<br />u.p. Direktur Pembinaan PTK Dikdas, Ditjen Dikdas Kemdikbud<br />dengan alamat: PO Box 1316 JKS 12013<br />3. Seluruh informasi terkait dengan proses penyetaraan jabatan dan pangkat GBPNS<br />disampaikan melalui laman: http://p2tk.dikdas.kemdikbud.go.id</div>

Program Pemberian Kesetaraan Jabatan dan Pangkat Bagi Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil (Inpassing) Jenjang Dikdas

A. Pengertian Pemberian kesetaraan jabatan dan pangkat bagi Guru bukan Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut Pemberian Kesetaraan b...

Baca selengkapnya »

Pemanfaatan Handphone Sebagai Media Pembelajaran

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div class="scroll" style="height: 810px;"> Dewasa ini banyak sekali handphone dari berbagai merk beredar di masyarakat. Indonesia merupakan pasar terbesar di dunia bagi para vendor handphone. Rata-rata masyarakat Indonesia memiliki handphone lebih dari satu per orangnya. Mengapa handphone banyak sekali digunakan oleh masyarakat? Hal ini tidak terlepas dari beberapa faktor antara lain : infrastruktur jaringan telepon seluler yang telah dibangun di seluruh pelosok tanah air. Selain itu biaya penggunaan (untuk sementara baru biaya percakapan) boleh dibilang cukup murah. Dan faktor kelengkapan fitur yang ada di suatu handphone merupakan daya tarik sendiri bagi masyarakat untuk tidak lepas membawa handphone kemanapun dia pergi.<br /> Keberadaan Handphone (Hp) memiliki fenomena tersendiri bagi dunia pendidikan khusunya bagi pelajar dan mahasiswa. Kehadirannya yang menawarkan kecanggihan untuk dapat mengakses segala informasi lintas dunia dengan sangat cepat, mudah dan murah sering dijadikan kambing hitam merosotnya moral/budi pekerti bangsa. Hal ini mungkin benar adanya, akan tetapi tentu tidak sepenuhnya benar jika ada anggapan/persepsi bahwa kehadiran telepon selular bagi pelajar dan mahasiswa lebih membawa dampak negatif dari pada positif.<br /> <b>Dampak Handphone bagi Pelajar</b><br /> Disadari atau tidak memang segala sesuatu di dunia ini selalu hadir dalam dua sisi (positif dan negatif), tak terkecuali telepon selular, tinggal bagaimana kita mengelola agar sisi positif berperan lebih dominan dibanding sisi negatifnya. Kiranya kita sepakat bahwa kecepatan dan ketepatan akses komunikasi tentulah merupakan hal yang sangat positif bagi para pelajar dan siapa saja yang hidup di jaman ini. Sekarang untuk melakukan komunikasi cepat dan tepat cukup dengan sms. Saat itu untuk dapat menggali informasi lintas dunia kita harus pergi ke warnet yang sudah barang tentu sulit dijumpai di pedesaan. Sekarang cukup dengan telepon selular kitapun dapat mengakses informasi melalui internet.<br /> Di samping hal positif seperti tersebut di atas, kehadiran telepon selular juga mengandung konsekwensi logis dengan berbagai dampak negatifnya. Bagi pelajar, pemanfaatan telepon selular tanpa terkendali berpotensi mencetak generasi pemalas dan berkepribadian menyimpang. Bagaimana tidak? Pengguna telepon selular selaku konsumen kini telah sedemikian dimanjakan oleh segudang fasilitas mudah dan murah yang ditawarkan produsen untuk dapat mengakses informasi global tanpa batas, sehingga siswa yang nota bene belum cukup memiliki perisai atau bekal mental yang memadai cenderung lebih suka melihat, membaca bahkan mengambil sajian yang terlalu vulgar yang bertentangan dengan nilai budaya dan ajaran agama semacam foto dan video seronok/porno yang terdapat di internet. Hal inilah yang sering dijadikan alasan keprihatinan akan maraknya penggunaan ponsel yang kini menjadi salah satu trend kehidupan modern.<br /> <b>Memanfaatkan Ponsel Sebagai Media Pembelajaran</b><br /> Kurang bijak kiranya jika sekolah mengambil jalan pintas membuat aturan melarang siswa membawa ponsel ke sekolah sementara sekolah senantiasa dituntut mengikuti laju perkembangan teknologi komunikasi dan informasi. Yang perlu sekolah lakukan berkenaan dengan trend ini adalah mengelola bagaimana memetik sisi positif dengan memberdayakan ponsel siswa sebagai media pendukung pembelajaran. Misalnya, sekolah mestinya memiliki website resmi (jika memungkinkan) atau setidaknya Blog yang dikelola dengan baik yang di dalamnya disediakan link ke situs-situs lain yang memuat informasi edukatif dan dapat diakses melalui ponsel siswa. Setiap guru di sekolah tersebut diminta berperan sebagai kontributor dengan menyusun resume bahan ajar yang akan dan atau telah dibahas di ruang kelas, syukur jika para guru tersebut mampu membuat bahan ajar dalam bentuk media interaktif untuk di upload dan dapat di-download oleh siswa. Selain guru, siswa juga diminta berkontribusi untuk memanfaatkan situs sekolah sebagai wahana untuk berkreasi (misal penulisan pantun/puisi, cerpen, resep makanan, dsb), mengungkapkan pendapat, atau sekedar mejeng dengan menampilkan foto-foto terbaik mereka.<br /> Mengantisipasi penyalahgunaan ponsel pelajar di sekolah tentu sekolah harus secara periodik melakukan pembinaan dan pemantauan(dapat dilakukan melalui rasia). Jika ditemukan penyimpangan dari penggunaan ponsel tersebut, siswa bersangkutan dapat diberi sanksi sesuai kadar penyimpangannya. Jika kadar penyimpangannya parah (misal berbau kriminal atau porno vulgar) dapat diberi sanksi dikeluarkan dari sekolah. <b>Penulis : Didik Wira Samodra, SH, MKom</b></div> </div>

Pemanfaatan Handphone Sebagai Media Pembelajaran

Dewasa ini banyak sekali handphone dari berbagai merk beredar di masyarakat. Indonesia merupakan pasar terbesar di dunia bagi para vendo...

Baca selengkapnya »

PENYETARAAN IJAZAH untuk jenjang pendidikan dasar

<div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">Layanan penyetaraan ijazah adalah layanan penilaian kesetaraan terhadap dokumen hasil belajar (ijazah/diploma/sertifikat/transkrip nilai/rapor) yang dikeluarkan oleh lembaga penyelenggara pendidikan luar negeri/dalam negeri yang tidak menganut sistem pendidikan nasional yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional. </span></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"></span></span> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">Beberapa warga negara Indonesia yang berada di luar negeri dalam rangka melaksanakan tugas kenegaraan, diplomatik atau tugas lainnya bersekolah atau menyekolahkan putra-putrinya pada sekolah di negara setempat yang memiliki perbedaaan dengan sistem pendidikan nasional. Atau, ada pula sebagian warga negara Indonesia yang bersekolah atau menyekolahkan putra-putrinya di sekolah dengan sistem pendidikan asing namun sekolah tersebut berlokasi di Indonesia. </span></span></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTajJShvcOkEALf7JawNsaXsSXoVn66HP2o93iU6YyUfO68Rv6xNpWAyvRCCuGHBo0Cx5J5SURiNlbNaRzqwJO3YQ2S8rnLpL33KJzNoPDDkMDEeoNsIQv44Xc5KHzODQX0_h-JOX0arYu/s1600/ut-Wuri-Handayani.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="191" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTajJShvcOkEALf7JawNsaXsSXoVn66HP2o93iU6YyUfO68Rv6xNpWAyvRCCuGHBo0Cx5J5SURiNlbNaRzqwJO3YQ2S8rnLpL33KJzNoPDDkMDEeoNsIQv44Xc5KHzODQX0_h-JOX0arYu/s1600/ut-Wuri-Handayani.png" width="200" /></a></span></div> <br /> <div class="right" style="color: black; text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">Setelah menyelesaikan pendidikannya pada jenjang tertentu untuk kepentingan melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi ataupun untuk kepentingan administratif lainnya, misalnya melamar pekerjaan, mereka yang memiliki dokumen hasil belajar seperti rapor/ijazah/diploma/sertifikat/STTB/transkrip dari sistem pendidikan asing memerlukan penilaian untuk penyetaraan jenjang dan jenis pendidikan sesuai dengan sistem pendidikan nasional Indonesia. Penilaian dan penyetaraan ijazah dimaksud dilakukan oleh Kementerian Pendidikan Nasional atau Pejabat lain yang diberi wewenang.Selengkapnya silahkan<a href="http://sh.st/tDJNL" target="_blank"> berkunjung kesini</a></span></span></div>

PENYETARAAN IJAZAH untuk jenjang pendidikan dasar

Layanan penyetaraan ijazah adalah layanan penilaian kesetaraan terhadap dokumen hasil belajar (ijazah/diploma/sertifikat/transkri...

Baca selengkapnya »

Download Formulir Pendaftaran Beasiswa Unggulan Tahun 2014

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <br /> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigfue91bFN6Ix6yIBk8QDIqFAjOG0NgYo2Vl6771RwBoH7vNqUYLoaCbHAoTYqWPxBaOug9us8K7_AJI2uX_PAtGEHYZH7XGO3_3Ua9tRWiP-FwNSBi81vfzY4UEpIWfukAAOGFLk-n4v-/s1600/Untitled.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="177" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigfue91bFN6Ix6yIBk8QDIqFAjOG0NgYo2Vl6771RwBoH7vNqUYLoaCbHAoTYqWPxBaOug9us8K7_AJI2uX_PAtGEHYZH7XGO3_3Ua9tRWiP-FwNSBi81vfzY4UEpIWfukAAOGFLk-n4v-/s1600/Untitled.png" width="400" /></a></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">mekanisme beasiswa unggulan sistem online</td></tr> </tbody></table> <br /> Bagi para mahasiswa yang ingin mendapatkan beasiswa dari pemerintah melalui Beasiswa Unggulan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Anda bisa juga mengunduh formulir pendaftaran <a href="http://sh.st/tDHWz" target="_blank">DISINI</a></div>

Download Formulir Pendaftaran Beasiswa Unggulan Tahun 2014

mekanisme beasiswa unggulan sistem online Bagi para mahasiswa yang ingin mendapatkan beasiswa dari pemerintah melalui Beasiswa Unggu...

Baca selengkapnya »

Persyaratan Program Beasiswa Unggulan

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgII2BoPlz352qLszmaEvcmGK056Ita5XjAczxQTER5vNv6705qD1hL3b2XEfa3sv2EE_Z67NMb38TFl-ZnjoEUPrt4zFMl-_6X4vL2t-leU5RSibt13PkUFZ_0oBIn76GuyTEfpJdD-u4f/s1600/Syarat_BU_DN.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgII2BoPlz352qLszmaEvcmGK056Ita5XjAczxQTER5vNv6705qD1hL3b2XEfa3sv2EE_Z67NMb38TFl-ZnjoEUPrt4zFMl-_6X4vL2t-leU5RSibt13PkUFZ_0oBIn76GuyTEfpJdD-u4f/s1600/Syarat_BU_DN.jpg" width="400" /></a></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> Persyaratan Beasiswa Unggulan Dalam Negeri<br /> Bagi para mahasiswa yang ingin mendapatkan beasiswa dari pemerintah melalui Beasiswa Unggulan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan<br /> Anda bisa juga mengunduh formulir pendaftaran <a href="http://sh.st/tDHWz" target="_blank">DISINI</a><br /></td></tr> </tbody></table> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8zXahig-6IYIHZWdXwHfgSysErd9arX5BHf8T7xBNYkEQqp2hIOzj0o8E7HxYlycuwDSFOwtGabmf9lJUbraklKg7kJiP-XQPpnsv5kdTM3aLVtSkmQvPobQfQe3OII2NGvxMpcP2tFbJ/s1600/Syarat_BU_LN.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8zXahig-6IYIHZWdXwHfgSysErd9arX5BHf8T7xBNYkEQqp2hIOzj0o8E7HxYlycuwDSFOwtGabmf9lJUbraklKg7kJiP-XQPpnsv5kdTM3aLVtSkmQvPobQfQe3OII2NGvxMpcP2tFbJ/s1600/Syarat_BU_LN.jpg" width="400" /></a></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> Persyaratan Beasiswa Unggulan Luar Negeri</td></tr> </tbody></table> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJMM9hgMi4xuQJMg2FgxvPzoruhXgrr9Uad2QN7onl3MeF7sUcDVSyZrIxfzM15aMP59YmHUUSuSx9KvY9zFcsc5SfnNs8iYKhuqMKXpr_1Otsi7YdzivBSW-30YhyphenhyphenxlFtw1hgEQskeVst/s1600/Mekanisme.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJMM9hgMi4xuQJMg2FgxvPzoruhXgrr9Uad2QN7onl3MeF7sUcDVSyZrIxfzM15aMP59YmHUUSuSx9KvY9zFcsc5SfnNs8iYKhuqMKXpr_1Otsi7YdzivBSW-30YhyphenhyphenxlFtw1hgEQskeVst/s1600/Mekanisme.jpg" width="400" /></a></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">MEKANISME</td></tr> </tbody></table> <br /></div>

Persyaratan Program Beasiswa Unggulan

 Persyaratan Beasiswa Unggulan Dalam Negeri Bagi para mahasiswa yang ingin mendapatkan beasiswa dari pemerintah melalui Beasisw...

Baca selengkapnya »

Beasiswa Unggulan Luar Negeri

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <strong>Beasiswa Unggulan Luar Negeri </strong><br /> Beasiswa Unggulan Luar Negeri digunakan untuk melanjutkan jenjang pendidikan ke perguruan tinggi dan bergelar. Beasiswa ini tidak bisa digunakan untuk memberikan bantuan biaya ke luar negeri tanpa gelar, kecuali program transfer kredit kerjasama dengan DIKTI kemdikbud. Adapun jenisnya adalah sbb:<br /> <h4> Jenjang pendidikan S1/Bachelor meliputi :</h4> Diterima di perguruan tinggi, dibuktikan dengan surat tanda lulus penerimaan;<br /> Nilai Ujian Nasional minimal rata-rata 7,5 (bila diperlukan);<br /> Usia saat melamar maksimal 21 tahun<br /> Memiliki sertifikat kejuaraan minimal tingkat kabupaten/kota untuk maksimal 5 tahun terakhir;<br /> Memiliki kemampuan bahasa asing dan/atau bahasa Inggris setara dengan nilai TOEFL 500;<br /> Ijasah dan transkip nilai SLTA atau yang sederajat;<br /> Memiliki proposal tentang rencana studi, alasan mengambil prodi yang dipilih, rencana tugas akhir dan rincian kebutuhan biaya hingga studi berakhir (maksimal 8 semester);<br /> Memiliki Kartu Keluarga dan Paspor; dan/atau<br /> Memiliki buku rekening/tabungan;<br /> Mendapatkan rekomendasi dari dosen, pejabat, tokoh dan lain-lain yang menyatakan bahwa yang bersangkutan dapat menyelesaikan studi pada waktunya dan layak mendapatkan beasiswa; dan/atau<br /> Membuat surat permohonan Beasiswa Unggulan kepada Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri, Setjen Kemdikbud di Senayan Jakarta.<br /> <br /> <h4> Jenjang pendidikan S2 meliputi :</h4> Diterima di perguruan tinggi, dibuktikan dengan surat tanda lulus penerimaan;<br /> Usia saat melamar maksimal 32 tahun;<br /> Memiliki sertifikat kejuaraan minimal tingkat kabupaten/kota untuk maksimal 5 tahun terakhir;<br /> Memiliki kemampuan bahasa asing dan/atau bahasa Inggris setara dengan nilai TOEFL 500;<br /> Ijasah dan transkip nilai S1 atau yang sederajat IPK 3.00 dalam skala 4.00 (melampirkan transkrip nilai);<br /> Memiliki proposal tentang rencana studi, alasan mengambil prodi yang dipilih, rencana tesis dan rincian kebutuhan biaya hingga studi berakhir (maksimal 4 semester);<br /> Memiliki Kartu Tanda Mahasiswa (KTM), Kartu Keluarga, dan/atau Paspor;<br /> Memiliki buku rekening/tabungan perbankan di Indonesia;<br /> Mendapatkan rekomendasi dari dosen, pejabat, dan tokoh yang menyatakan bahwa yang bersangkutan dapat menyelesaikan studi pada waktunya dan layak mendapatkan beasiswa; dan/atau<br /> Membuat surat permohonan Beasiswa Unggulan kepada Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri, Setjen, Kemdikbud di Senayan Jakarta.(beasiswaunggulan.kemdiknas.go.id)</div>

Beasiswa Unggulan Luar Negeri

Beasiswa Unggulan Luar Negeri Beasiswa Unggulan Luar Negeri digunakan untuk melanjutkan jenjang pendidikan ke perguruan tinggi dan berge...

Baca selengkapnya »

Beasiswa P3SWOT

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <strong>Beasiswa P3SWOT</strong><br /> Peserta program Beasiswa Unggulan bagi peneliti, penulis, pencipta, seniman, wartawan, olahragawan dan Tokoh (P3SWOT)  ini berasal dari masyarakat dengan berbagai bidang profesi terbaik dan mempunyai  prestasi. Adapun persyaratan yang diwajibkan sesuai dengan bidang profesi adalah:<br /> a.    Memiliki sertifikat kejuaran/prestasi (akademik/non akademik) sesuai dengan bidang profesi paling lama lima (5) tahun terakhir;<br /> b.    Memiliki buku rekening atas nama pelamar;<br /> c.     Mengisi form pendaftaran Beasiswa Unggulan yang tersedia dalam web: www.beasiswaunggulan.kemdikbud.go.id;<br /> d.    Membuat Daftar Riwayat Hidup (Curiculum Vitae);<br /> e.    Bila perlu mendapatkan rekomendasi dari dosen, pejabat, tokoh dan lain-lain yang menyatakan bahwa yang bersangkutan benar-benar berprestasi dibidangnya dan layak mendapatkan beasiswa;<br /> f.     Proposal berisi tentang rencana pelaksanaan kegiatan sesuai dengan bidang profesi yang diajukan;  dan/ atau<br /> g.    Membuat surat permohonan Beasiswa Unggulan kepada “Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri, Setjen, Kemdikbud” di Senayan Jakarta.(beasiswaunggulan.kemdiknas.go.id)</div>

Beasiswa P3SWOT

Beasiswa P3SWOT Peserta program Beasiswa Unggulan bagi peneliti, penulis, pencipta, seniman, wartawan, olahragawan dan Tokoh (P3SWOT)  i...

Baca selengkapnya »

Program Beasiswa Unggulan Mandiri Tahun 2014

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div style="text-align: left;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">Beasiswa Unggulan Dalam Negeri.<br /><br /><br /><br />Jenjang pendidikan S1/D4 meliputi:<br /><br />a. Diterima di perguruan tinggi, dibuktikan dengan surat tanda lulus penerimaan;<br /><br />b. Daftar riwayat hidup (curriculum vitae);<br /><br />c. Nilai Ujian Nasional minimal rata-rata 7,5;<br /><br />d. Usia saat melamar maksimal 21 tahun;<br /><br />e. Memiliki sertifikat kejuaraan/prestasi minimal tingkat kabupaten/kota untuk maksimal 5 tahun terakhir;<br /><br />f. Ijasah dan transkip nilai SLTA atau yang sederajat;<br /><br />g. Pelamar berstatus mahasiswa tidak lebih dari semester 2, dengan nilai Indeks Prestasi (IP) semester 1 minimal 3.0 dari skala 4.0;<br /><br />h. Memiliki proposal tentang rencana studi, alasan mengambil prodi yang dipilih, rencana tugas akhir dan rincian kebutuhan biaya hingga studi berakhir (maksimal 8 semester);<br /><br />i. Memiliki Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) atau Kartu Keluarga;<br /><br />j. Memiliki buku rekening/tabungan;<br /><br />k. Mendapatkan rekomendasi dari dosen, pejabat, dan tokoh yang menyatakan bahwa yang bersangkutan dapat menyelesaikan studi pada waktunya dan/atau layak mendapatkan beasiswa;<br /><br />l. Membuat surat permohonan Beasiswa Unggulan kepada Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri, Setjen, Kemdikbud di Senayan Jakarta.<br /><br /><br /><br />Jenjang pendidikan S2 meliputi:<br /><br />a. Diterima di perguruan tinggi, dibuktikan dengan surat tanda lulus penerimaan;<br /><br />b. Usia saat melamar maksimal 32 tahun;<br /><br />c. Memiliki sertifikat kejuaraan/prestasi minimal tingkat kabupaten/kota untuk maksimal 5 tahun terakhir;<br /><br />d. Memiliki kemampuan bahasa asing setara dengan nilai TOEFL 500;<br /><br />e. Ijasah dan transkip nilai S1 atau yang sederajat dengan IPK minimal 3.00;<br /><br />f. Pelamar berstatus mahasiswa tidak lebih dari semester 2, dengan nilai Indeks Prestasi (IP) semester 1 minimal 3.25 dari skala 4.0;<br /><br />g. Memiliki proposal tentang rencana studi, alasan mengambil prodi yang dipilih, rencana tesis dan rincian kebutuhan biaya hingga studi berakhir (maksimal 4 semester);<br /><br />h. Memiliki Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) dan/atau Kartu Keluarga;<br /><br />i. Memiliki buku rekening/tabungan;<br /><br />j. Mendapatkan rekomendasi dari dosen, pejabat, dan tokoh yang menyatakan bahwa yang bersangkutan dapat menyelesaikan studi pada waktunya dan/atau layak mendapatkan beasiswa;<br /><br />k. Membuat surat permohonan Beasiswa Unggulan kepada Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri, Sekretariat Jenderal, Kemdikbud di Senayan, Jakarta.<br /><br /><br /><br />Jenjang pendidikan S3 meliputi:<br /><br />a. Diterima di perguruan tinggi, dibuktikan dengan surat tanda lulus penerimaan;<br /><br />b. Usia saat melamar maksimal 40 tahun<br /><br />c. Memiliki sertifikat kejuaraan/prestasi minimal tingkat kabupaten/kota untuk maksimal 5 tahun terakhir;<br /><br />d. Memiliki kemampuan bahasa asing setara dengan nilai TOEFL 500;<br /><br />e. Ijasah dan transkip nilai S1 atau yang sederajat dan S2 dengan IPK-S2 minimal 3.40 dari skala 4.00;<br /><br />f. Pelamar Berstatus mahasiswa tidak lebih dari semester 2, dengan nilai Indeks Prestasi (IP) semester 1 minimal 3.4 dari skala 4.0;<br /><br />g. Memiliki proposal tentang rencana studi, alasan mengambil prodi yang dipilih, rencana disertasi dan rincian kebutuhan biaya hingga studi berakhir (maksimal 6 semester);<br /><br />h. Memiliki Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) dan/atau Kartu Keluarga;<br /><br />i. Memiliki buku rekening/tabungan;<br /><br />j. Mendapatkan rekomendasi dari dosen, pejabat, dan tokoh yang menyatakan bahwa yang bersangkutan dapat menyelesaikan studi pada waktunya dan/atau layak mendapatkan beasiswa;<br /><br />k. Membuat surat permohonan Beasiswa Unggulan kepada Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri, Sekretariat Jenderal, Kemdikbud di Senayan Jakarta. (beasiswaunggulan.kemdiknas.go.id)</span></span></div> </div>

Program Beasiswa Unggulan Mandiri Tahun 2014

Beasiswa Unggulan Dalam Negeri. Jenjang pendidikan S1/D4 meliputi: a. Diterima di perguruan tinggi, dibuktikan dengan surat tanda lulus pe...

Baca selengkapnya »

Program Beasiswa Unggulan

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><b>Sejarah Program Beasiswa Unggulan</b><br /><br />Program Beasiswa Unggulan Program Beasiswa Unggulan (saat itu bernama Persemaian Insan Indonesia Cerdas / PIIC) meruapakan salah satu program beasiswa yang diprakarsai oleh Prof. Dr. Dodi Andika dan Dr. Gatot Hari Priyowirjanto. Program Beasiswa Unggulan ini lahir dari hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional (Sekarang menjadi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) dan Komisi Pendidikan dalam Dewan Perwakilan Rakyat yang dilaksanakan pada bulan April 2006 silam.<br /><br />Lahirnya Program Beasiswa Unggulan diharapkan mampu menjembatani proses internasionalisasi menuju World Class University sebagai upaya meningkatkan daya saing bangsa dalam persaingan global. Internasionalisasi juga diharapkan mampu mendorong kerjasama-kerjasama riset dengan universitas lain di luar negeri yang pada gilirannya mampu menghasilkan kualitas dan kuantitas publikasi ilmiah bertaraf internasional sehingga dapat menciptakan peningkatan daya saing sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing secara global.<br /><br />Pelaksanaan Program Beasiswa Unggulan telah diatur pada Pemendiknas No 20 tahun 2009 tentang Beasiswa Unggulan yang kemudian diperbaiki dan kembali diatur pada Permendikbud No 95 tahun 2013 tentang Beasiswa Unggulan. Pelaksanaan Program Beasiswa Unggulan yang diatur pada Permendikbud No. 95 tahun 2013 merupakan pemberian biaya pendidikan oleh pemerintah Indonesia dan / atau sumber lain yang sah dan tidak mengikat kepada putra-putri terbaik bangsa Indonesia dan mahasiswa asing terpilih pada perguruan tinggi penyelenggara program Beasiswa Unggulan. Pemberian Beasiswa Unggulan kepada putra-putri terbaik bangsa Indonesia dan mahasiswa asing di atas disalurkan melalui lembaga atau instansi pengusul, antara lain: perguruan tinggi, lembaga penelitian, lembaga kemasyarakatan, industri, dan instansi pemerintah lainnya dalam kerangka menyiapkan insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif (Insan Kamil/Insan Paripurna) sesuai dengan visi Pendidikan Nasional 2025.<br />Visi Program Beasiswa Unggulan<br />Melahirkan insan terbaik bangsa yang memiliki pemahaman kebangsaan secara komprehensif, integritas dan kredibilitas tinggi, berkepribadian unggul, moderat, serta peduli terhadap kehidupan bangsa dan negara<br /><b>Misi Program Beasiswa Unggulan</b><br />    Menumbuhkan kader terbaik bangsa dari berbagai daerah dengan latar belakang dan budaya yang bervariasi melalui proses pendidikan dan akulturasi dari berbagai perguruan tinggi baik dalam maupun luar negeri.<br />    Menghasilkan lulusan yang dapat membangun potensi daerah masing-masing untuk kepentingan nasional.<br />    Menghasilkan lulusan melalui program integrasi dari berbagai disiplin ilmu yang lulusannya memiliki daya saing dan integritas yang handal.<br />    Meningkatkan kapasitas individu untuk berkontribusi kepada daya saing bangsa.<br /><b><br />Tujuan</b></span></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">Pemberian Beasiswa Unggulan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi sumber daya manusia Indonesia yang mendukung percepatan pembangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia.<br />Sasaran<br /><b><br />Sasaran penerima Beasiswa Unggulan, antara lain:</b><br />    1 Peraih medali olimpiade internasional;<br />    2  Juara tingkat regional, nasional, dan internasional bidang sains, teknologi, seni budaya, dan olah raga;<br />    3 Guru berprestasi dalam berbagai bidang;<br />    4 Pegawai negeri/karyawan swasta yang berprestasi dan mendapatkan persetujuan dan diusulkan oleh atasannya.<br />    5  Perorangan berprestasi yang diusulkan dan disetujui suatu lembaga.<br />    6  Mahasiswa asing penerima Beasiswa Unggulan adalah mahasiswa dari warga negara asing yang terpilih menjadi peserta didik pada lembaga perguruan tinggi di Indonesia.<br />Kompetensi<br /><br />Dalam pelaksanaan program Beasiswa Unggulan diharapkan menghasilkan insan Indonesia yang cerdas, kompetitif, komprehensif dan mempunyai kompetensi umum serta khusus.<br />Adapun yang dimaksud dengan kompetensi umum adalah:<br />    1. Bakat (Talent) yaitu sesuatu yang alami bawaan lahir dan kapasitas untuk melakukan sesuatu secara baik.<br />    2 Kemampuan (Ability) untuk berkembang dari pengalaman yang memungkinkan seseorang untuk belajar atau menyelesaikan tugas.<br />    3 Keyakinan (Belief) yaitu pola pikir yang memungkinkan seseorang untuk sukses dan berhasil.<br />    4Perilaku (Attitude) yaitu persepsi tentang dirinya dan lingkungan orang lain yang ada secara positif.<br />    5 Selalu ingin tahu (Curiosity) adalah naluri alami untuk menyelidiki, bertanya, memotivasi diri dari dalam untuk belajar dan mencari tahu.<br />    6  Kebiasaan (Habit) adalah perilaku atau pola pikir yang berlangsung yang mengarah kan untuk tumbuh dan berkembang.<br />    7. Ketrampilan (Skill) adalah pola perilaku atau pola pikir yang spesifik dalam belajar, praktek, dan pengembangan yang mengarahkan seseorang untuk menjadi efisien dan berkemampuan.</span></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><b>Jenis Beasiswa</b><br /><br />    1     Beasiswa Unggulan Program Sarjana (S1)<br />        Beasiswa diperuntukkan untuk lulusan berprestasi dari Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah (MA) guna mengikuti proses pendidikan program sarjana atau yang sederajat di perguruan tinggi bidang sains dan humaniora serta vokasi<br />    2     Beasiswa Unggulan Program Magister (S2)<br />        Diperuntukkan untuk lulusan Sarjana (S1) atau sederajat yang memenuhi persyaratan tertentu untuk melanjutkan pendidikan di tingkat magister pada bidang studi dan konsentrasi yang berlaku di lingkungan Kemdikbud baik di dalam maupun luar negeri.<br />    3     Beasiswa Unggulan Program Doktor (S3)<br />        Diperuntukkan untuk lulusan Magister (S2) atau yang sederajat yang memenuhi persyaratan tertentu untuk melanjutkan pendidikan di tingkat doktor pada bidang studi dan konsentrasi yang berlaku di lingkungan Kemdikbud baik di dalam maupun luar negeri.<br />    4     Beasiswa mahasiswa asing (Palestina, dan lain-lain)<br />        Merupakan program khusus untuk mahasiswa asing dan diutamakan untuk negara Palestina, dan negara lainnya. Program ini digunakan untuk menstimulus program studi yang menyelengarakan gelar ganda (double degree) atau joint degree.<br />    5     Beasiswa Unggulan untuk Peneliti, Penulis, Pencipta, Seniman, Wartawan, Olah Ragawan dan Tokoh (P3SWOT)<br />        Beasiswa ini diberikan berdasarkan profesi pelamar dan tidak memperhatikan jenjang pendidikan.</span></span></div> </div>

Program Beasiswa Unggulan

Sejarah Program Beasiswa Unggulan Program Beasiswa Unggulan Program Beasiswa Unggulan (saat itu bernama Persemaian Insan Indonesia Cerdas ...

Baca selengkapnya »

Penambahan Jam Belajar Tidak untuk Membebani Siswa

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> Penambahan jam belajar yang diterapkan sejalan dengan implementasi Kurikulum 2013 seyogianya tidak untuk membebani siswa. Penambahan jam belajar 4-6 jam per minggu ini jika dibagi rata adalah 35-45 menit per hari, dengan asumsi satu jam pelajaran adalah 45 menit, bukan 60 menit.<br /> <br /> Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Mohammad Nuh, mengatakan, alasan penambahan jam belajar di sekolah ini adalah untuk menaikkan kualitas pendidikan. Karena selama di sekolah, dengan kegiatan yang terkontrol dengan baik maka pengetahuan siswa akan bertambah lebih banyak. Selain itu, penambahan jam belajar di sekolah menjawab salah satu fenomena yang sedang marak terjadi, yaitu semakin banyak orang tua yang bekerja di luar rumah setiap hari. <br /> <div class="rtejustify"> “Begitu pulang sekolah anak akan bertemu siapa, tidak jelas. Kalau dia tinggal di sekolah lebih lama, dia akan mendapat virus positif lebih banyak,” kata Mendikbud saat konferensi pers usai membuka acara pemilihan pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) tingkat nasional tahun 2014 di Jakarta, Rabu (13/08).<br /> <br /> Jika dikaitkan dengan perbandingan jumlah jam belajar pendidikan dasar anak-anak usia sekolah di negara OECD, jumlah jam belajar di Indonesia masih tertinggal. Rata-rata lama sekolah untuk seorang anak mengenyam pendidikan dasar di Indonesia, SD—SMP, adalah 6.300 jam. Sedangkan di negara-negara OECD rata-ratanya 7.000 jam.<br /> <br /> Pertimbangan lain, saat ini bermunculan fenomena tumbuhnya sekolah fullday, yaitu sekolah yang pembelajarannya berlangsung satu hari penuh. Untuk metode seperti ini meskipun sangat baik, Mendikbud menilai belum mampu untuk dilaksanakan di sekolah negeri. Karena untuk penyelenggaraannya membutuhkan konsekuensi pembiayaan yang lebih banyak.<br /> <br /> “Kalau anak seharian di sekolah, mereka lebih terkontrol, tapi kan mereka harus disiapkan makanannya. Siapa yang harus menyiapkan makanannya, itu tentu jadi pertimbangan,” katanya.<br /> <br /> Untuk wacana penambahan hari sekolah bagi siswa di beberapa wilayah, Mendikbud menyerahkan wewenang tersebut kepada pemerintah daerah yang bersangkutan. Karena pada dasarnya Kurikulum 2013 tidak mengamanatkan penambahan hari, hanya penambahan jam. (kemdiknas.go.id)</div> </div>

Penambahan Jam Belajar Tidak untuk Membebani Siswa

Penambahan jam belajar yang diterapkan sejalan dengan implementasi Kurikulum 2013 seyogianya tidak untuk membebani siswa. Penambahan jam ...

Baca selengkapnya »

Kebijakan Penetapan Jumlah Hari Sekolah Wewenang Pemda

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> Kebijakan penetapan jumlah hari sekolah merupakan wewenang pemerintah daerah. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh, menegaskan, Kemdikbud tidak dalam kapasitas untuk mengatur jumlah hari. <br /> Adapun kebijakan penambahan jam belajar dalam Kurikulum 2013 sebanyak 4-6 jam per minggu, bersifat distributif dan pengaturannya diserahkan kepada pemda. ”Kalau dari Kurikulum 2013 tidak harus menambah hari, tetapi jika didistribusikan 4-6 jam per minggu tersebut, maka setiap harinya hanya menambah 35-45 menit,” kata Mendikbud pada jumpa pers di Jakarta, Rabu (13/08) malam.<br /> Penambahan ini dikarenakan ada mata pelajaran yang jamnya ditambah, yaitu bahasa Indonesia, kewarganegaraan, budi pekerti, pendidikan agama, dan matematika. “Pemda yang mengatur lima atau enam hari sekolah”.<br /> <div class="rtejustify"> Mendikbud menyebutkan, ada beberapa alasan mengapa penambahan jam belajar di sekolah dilakukan. Pertama, semakin panjang waktu siswa di sekolah dengan kegiatan yang disusun dan terkontrol dengan baik maka akan menambah pengetahuan.</div> <div class="rtejustify"> Selain itu, penambahan jam belajar di sekolah juga menjawab salah satu fenomena yang sedang marak terjadi, yaitu semakin banyak orang tua yang bekerja di luar rumah. Apabila anak cepat pulang dari sekolah namun tidak dalam pengawasan orang tua, dapat mendorong si anak untuk melakukan perbuatan negatif. “Kalau dia tinggal di sekolah lebih lama, dia akan mendapat virus positif lebih banyak,” katanya.</div> <div class="rtejustify"> Jika dikaitkan dengan perbandingan jumlah jam belajar pendidikan dasar anak-anak usia sekolah di negara OECD, jumlah jam belajar di Indonesia masih tertinggal. Rata-rata lama sekolah untuk seorang anak mengenyam pendidikan dasar di Indonesia, SD—SMP, adalah 6.000 jam. Sedangkan di negara-negara OECD rata-ratanya 6.800 jam.</div> <div class="rtejustify"> Mendikbud juga mengatakan, pertimbangan lainnya adalah saat ini bermunculan fenomena tumbuhnya sekolah <em>fullday</em> di masyarakat, yaitu sekolah yang pembelajarannya berlangsung satu hari penuh. Untuk model seperti ini, kata Menteri Nuh, meskipun sangat baik tapi belum bisa dilaksanakan di sekolah negeri. Karena untuk penyelenggaraannya membutuhkan konsekuensi pembiayaan yang lebih banyak.</div> <div class="rtejustify"> “Kalau anak seharian di sekolah, mereka lebih terkontrol, tapi kan mereka harus disiapkan makanannya. Siapa yang harus menyiapkan makanannya, itu tentu jadi pertimbangan,” katanya. <strong>(kemdiknas.go.id/)</strong></div> </div>

Kebijakan Penetapan Jumlah Hari Sekolah Wewenang Pemda

Kebijakan penetapan jumlah hari sekolah merupakan wewenang pemerintah daerah. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh,...

Baca selengkapnya »

Cyberpreneur Competition, Ciptakan Wirausahawan dan Profesional TIK

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCH-uP26uiIr0QRUGNU0_sIQLDhYJD3GtRCl4QYA-cai54tUq0KdRwqQUhJBxtTa6s81TftZNRQ6w_edeBv2OZWuJIcFhSvrPPGwVI9yW16T0qMfKTaBQi5q69pQG4HbIExDCnhiy6KX0I/s1600/photo(1)_3.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCH-uP26uiIr0QRUGNU0_sIQLDhYJD3GtRCl4QYA-cai54tUq0KdRwqQUhJBxtTa6s81TftZNRQ6w_edeBv2OZWuJIcFhSvrPPGwVI9yW16T0qMfKTaBQi5q69pQG4HbIExDCnhiy6KX0I/s1600/photo(1)_3.JPG" width="320" /></a></div> <br /> <b><span lang="IN">Jakarta</span></b><b><span>, Kemdikbud</span></b><b><span> </span></b><b><span>---</span></b><span> <span lang="IN">Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) bekerja sama dengan Genta Foundation Cyberpreneur menyelenggarakan Cyberpreneur Competition 2014/2015</span></span><span>. Kegiatan yang </span><span lang="IN">akan berlangsung selama satu semester</span><span> ini</span><span lang="IN"> bervisi untuk menciptakan wirausahawan dan profesional muda Indonesia dalam bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang berdaya saing global. </span> <br /> <div style="background-color: transparent; color: black; font-family: HelveticaNeue-Light,Helvetica Neue Light,Helvetica Neue,Helvetica,Arial,Lucida Grande,sans-serif; font-size: 10.6667px; font-style: normal; font-weight: bold; text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: justify;"> <span lang="IN">Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Mustaghfirin Amin, mengatakan kegiatan ini melatih dan memberdayakan generasi muda, sehingga memiliki kompetensi yang sesuai dengan harapan industri</span><span>. Selain itu, mereka diharapkan</span><span> </span><span>menjadi </span><span lang="IN">profesional muda bidang TIK atau wiraswasta pemula yang bisa bersinergi dengan industri. “Peserta didik tidak hanya sekedar lulus tapi mempunyai kompetensi,” katanya pada acara softlaunching Cyberpreneur Competition di Jakarta (28/08/2014).</span></div> <div style="background-color: transparent; color: black; font-family: HelveticaNeue-Light,Helvetica Neue Light,Helvetica Neue,Helvetica,Arial,Lucida Grande,sans-serif; font-size: 10.6667px; font-style: normal; text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: justify;"> <span lang="IN">Adapun materi yang diujikan pada kompetisi ini yaitu: Wlan, System Network Admin, Aplikasi Mobil Android, Toko Online, Web Portal Daerah, Membuat Rencana Bisnis, dan Web Desain Gratis. Kemdikbud mengundang SMK-SMK seluruh Indonesia untuk mengikuti kompetisi ini sebagai bentuk menguji kompetensi peserta didik agar berdaya saing di kancah nasional dan internasional. </span></div> <div style="background-color: transparent; color: black; font-family: HelveticaNeue-Light,Helvetica Neue Light,Helvetica Neue,Helvetica,Arial,Lucida Grande,sans-serif; font-size: 10.6667px; font-style: normal; text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: justify;"> <span lang="IN">Materi kompetisi akan dinilai oleh dewan juri yang berasal dari Kemdikbud, pakar ITK, dan praktisi bisnis TIK. “Kami sangat menyambut kompetisi ini karena ini merupakan langkah awal kita memulai suatu perubahan besar yaitu revolusi dimana kita bisa hadir di sejumlah SMK di seluruh Indonesia melalui dunia maya,” ujar</span><span>nya</span><span lang="IN">.</span></div> <div style="text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: justify;"> Untuk informasi lebih lengkap, peserta dapat mengunjungi laman www.cyberpreneur.web.id atau e-mail: <a href="https://www.blogger.com/null" target="_blank">info@cyberpreneur.web.id</a>.  <strong>(Arifah)</strong><br /> J</div> </div>

Cyberpreneur Competition, Ciptakan Wirausahawan dan Profesional TIK

Jakarta , Kemdikbud --- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) bekerja sama dengan Genta Foundation Cyberpreneur menyelen...

Baca selengkapnya »