Menu
 

Pemantapan Pendidikan Multidimensi Berbasis Religi adalah tema utama Dies Natalis Ke-20 Tahun 2018 SMAN 1 Bangsal. Kesederhanaan berbalut kepedulian dan kreativitas, terbukti mampu memeriahkan suasana. Bahkan kesan elegan dan istimewa, muncul setelah publik yang menganalisa.
Enam bentuk acara digelar selama dua hari, tepatnya pada 28-29 Januari 2018. Bertempat di sekolah, ternyata mampu menyatukan roh seluruh warga sekolah dan masyarakat sekitarnya. Sehingga kegiatan berjalan lancar dan sangat sukses.
Diawali Jalan Santai bersama masyarakat sekitar sekolah, acara dilanjutkan Bangsal Fashion Carnival. Kemudian Bazar dan Pameran, Pentas Seni, dan Lomba Fotografi. Rangkaian acara Dies Natalis Ke-20 itu pun ditutup Pengajian Akbar menghadirkan penceramah KH. Drs. Mustain Rozaq, M.PdI.
Ada keunikan yang tersimpan dalam berbagai kegiatan. Jalan santai misalnya, terdapat lebih dari 350 door prize. Menurut Lutfi Nur Alifah, S.Kom., panitia sudah menyediakan hadiah yang khusus untuk warga masyarakat yang mengikuti jalan santai. Wajar saja, lebih dari 400 an warga sekitar sekolah turut serta dalam jalan santai.
’’Sesuai petunjuk pimpinan dan kesepakatan panitia, beberapa hadiah utama sengaja diperuntukkan warga masyarakat. Sementara hadiah hiburan baru diperuntukkan semua peserta. Alhamdulillah kegiatan sangat meriah, lancar dan masyarakat hadir ditengah-tengah kita hingga selesainya acara,’’ ungkap Lutfi selaku ketua panitia Dies Natalis Ke-20.
Masih menurut Lutfi, muatan edukasi juga ada di acara bazar dan pameran. Selain stand makanan dan minuman maupun aksesoris karya peserta didik, terdapat stand khusus yang memamerkan hasil kreatifitas siswa dibidang seni kriya. ’’Kita ingin menunjukkan ke masyarakat, bahwa hasil karya anak-anak memiliki nilai ekonomi tinggi. Selain itu, dengan mengadopsi perkembangan industri kreatif, panitia sengaja memberikan edukasi seni dan peduli lingkungan serta kewirausahaan kepada anak-anak,’’ ujarnya dengan mimik serius.


BFC Ikon
Bangsal Fashion Carnival (BFC) adalah ikon Dies Natalis Ke-20 SMAN 1 Bangsal. Meskipun acara BFC sudah digelar untuk yang ketiga, justru acara ini yang sangat ditunggu-tunggu masyarakat. Mengangkat tema, ’’Queen of Eternity’’, BFC diikuti sebanyak 38 model. Mereka merupakan perwakilan kelas dan simbol ikon bagi BFC Ke-3 Tahun 2018.
Dian Norma Andika, S.Pd., selaku penanggungjawab kegiatan BFC, menyatakan bila tiap tahun temanya berganti. Hal itu dilakukan agar peserta kian bersemangat dan makin kreatif dalam menciptakan karya-karya monumental dibidang peradaban fashion. Orientasinya pada seni budaya fashion masa Majapahit, nusantara hingga peradaban dunia. Terbukti, acara BFC menjadi objek hunting bagi 39 fotografer dari beberapa komunitas fotografi di Jawa Timur.
’’Awalnya saya ragu. Tapi setelah dibuktikan dengan BFC 1 dan 2, akhirnya di BFC 3 ini semua karya justru diluar dugaan. Anak-anak sangat kreatif dalam mengapresiasi temanya. Apalagi, juri yang kita hadirkan seluruhnya berasal dari luar sekolah dan sangat kompeten dibidangnya. Saya hanya bisa berterima kasih atas peranserta aktif siswa maupun kinerja juri. Prinsipnya, kita pacu kreatifitas anak-anak agar mampu menembus lintas batas yang sebelumnya tak terbayangkan. Nyatanya mereka berhasil membuktikan daya kreasinya,’’ ungkap Dian yang juga menjabat Wakasek bidang Kesiswaan, didampingi seksi acara BFC 3, Jihan Kusuma Wardhani, S.Pd., M.Sn.
Hal senada juga diungkapkan Suyono, S.Pd., M.M.Pd., Kepala SMAN 1 Bangsal. Menurut Suyono, dirinya sempat kaget dan tercengang ketika menyaksikan penampilan peserta BFC. Apa yang dilihatnya seperti bukan karya peserta didik di sekolahnya. Namun, proses pembekalan dan arahan skill bidang fashion, menjadi dasar bagi Suyono untuk tetap membanggakan karya peserta didik di sekolahnya.
’’Salut, bangga, sekaligus kagum atas karya anak-anak. Ini menjadi bukti bahwa daya kreativitas anak-anak bila difasilitasi, pasti mampu mengeksplor segenap potensinya. Bagaimana pun, acara ulang tahun sekolah ini bukanlah kegiatan hura-hura. Justru di hari ulang tahun ini, kita harus membuktikan kepada masyarakat atas karya cipta dan kualitas sekolah. Panitia berhasil mengapresiasi tema kegiatan dan tentunya tujuan utama kita adalah penguatan pendidikan karakter,’’ ucapnya.
Sementara itu, Ketua Komite SMAN 1 Bangsal, H. Imron Rosyadi, mengaku sangat bangga atas kinerja sekolah. Sebab, semakin tahun kian terlihat keberhasilannya. Utamanya pada proses manajemen sekolah maupun dalam pembinaan dan prestasi siswanya.
’’Saya sudah menyaksikan sendiri, berbagai kegiatan dan prestasi sekolah. Saya tidak bisa berkata-kata banyak. Saya bangga dan mengapresiasi kinerja pimpinan maupun dewan guru atas keberhasilan ini. Semoga sekolah ini makin kompetitif dan dapat mencetak generasi unggul yang religius,’’ ujarnya ketika memberikan kata sambutan.
Pengajian akbar adalah acara penutup. KH. Drs. Mustain Rozaq, M.PdI., dalam dakwahnya menjelaskan seputar modal kesempurnaan hidup manusia. Mengutip pendapat Rektor Universitas Negeri Surabaya, Prof. Dr. Warsono,MS., akhirnya Mustain Rozaq mengingatkan 3 (tiga) hal utama dalam hidup.
’’Kita hidup itu dibekali akal, hati nurani dan waktu. Siapa saja yang bisa memanfaatkan ketiga hal itu, maka mereka akan memperoleh paripurna dalam hidupnya. Akal untuk berfikir, hati nurani untuk belas kasih dan saling menolong dan peduli sesama. Sedangkan waktu, sebagai pelajar harus cerdas membagi waktu untuk berjuang demi masa depan yang lebih baik,’’ ucapnya disambut tepuk tangan penghayatan seluruh peserta.
Hal itu tentunya merupakan manifestasi dari tema Dies Natalis Ke-20 SMAN 1 Bangsal. Oleh karenanya, keberhasilan dan hikmatnya acara, merupakan bukti bahwa kedewasaan berpikir maupun jiwa sosial warga sekolah sudah terbentuk. Alokasi waktu dan tempat acara pun sebagai simbol kecerdasan dan loyalitas pada lembaga. ’’Kalau bukan kita, siapa lagi? Kalo tidak sekarang, kapan lagi?’’ kilah Suyono penuh semangat.

Posting Komentar Blogger

 
Top