2010
Pembentukan Direktorat
Direktorat
Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar dibentuk
pada akhir tahun 2010, berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
(Permendiknas) nomor 36 Tahun 2010 tentang organisasi dan Tata Kerja
Kementeriaan Pendidikan Nasional. Pasal 214 Permendiknas Nomor 36 Tahun
2010 menyebutkan bahwa struktur organisasi Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar, yakni salah satu direktorat jenderal yang dibentuk
sesuai dengan peraturan tersebut, terdiri atas Sekretariat Direktorat
Jenderal, Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar, Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Pertama, Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan
Layanan Khusus Pendidikan Dasar, dan Direktorat Pembinaan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar.
Direktorat Pembinaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar, seperti dijelaskan
dalam Pasal 296 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 36 Tahun
2010, terdiri atas 4 subdirektorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Sekolah Dasar, Subdirektorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan Sekolah
Menengah Pertama, Subdirektorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan Khusus
dan Layanan Khusus; 1 subbagian yakni subbagian Tata Usaha; serta
kelompok jabatan fungsional.
Adapun Tugas dan Fungsi Direktorat
Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar dijelaskan
dalam Pasal 294 dan 295 Permendiknas Nomor 36 Tahun 2010, yang
diperbaharui oleh Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 1 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sebelumnya, Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar yang menaungi Direktorat Pembinaan Pendidik
dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar merupakan Direktorat Jenderal
yang dikelola bersama-sama dengan Direktorat Jenderal Pendidikan
Menengah, dengan nama Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan
Menengah (Ditjen Mandikdasmen). Ditjen Mandikdasmen dibentuk
berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 14 tahun 2005.
Pemisahan
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Direktorat Jenderal Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah ini dilakukan agar Visi Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan yakni “Terselenggaranya Layanan Prima
Pendidikan Nasional untuk Membentuk Insan Indonesia Cerdas Komprehensif”
dan 5 misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yakni Ketersediaan,
Keterjangkauan, Kualitas, Kesetaraan, dan Kepastian Jaminan layanan
pendidikan dapat dicapai.
Pelantikan Direktur P2TK Dikdas
Bersamaan
dengan pembentukan Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Pendidikan Dasar sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional (Permendiknas) Nomor 36 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Pendidikan Nasional, dilantik pula Sumarna
Surapranata, Ph.D, sebagai Direktur Pembinaan PTK Dikdas ini.
Sebelum
menjabat sebagai Direktur Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Pendidikan Dasar (Ditjen PMPTK), yang menjabat sejak 8
Februari 2006.
2011
Proses Penerimaan Sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008
Pada
Tanggal 16 Januari 2012 Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Pendidikan Dasar, telah memperoleh Sertifikat Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001:2008. Sertifikat Sistem Manajemen Mutu tersebut
diperoleh, setelah direktorat melakukan serangkaian kegiatan untuk
memperoleh sertifikat tersebut sepanjang Tahun 2011. Rangkaian kegiatan
itu adalah :
Tahap Pertama, Perencanaan Awal dan Analisis
Kesenjangan. Dalam tahap ini, telah dilakukan beberapa kegiatan, yaitu
Temu Awal yang dilaksanakan pada tanggal 19 September 2011;
Pra-Penilaian (analisis kesengjangan) dan Penjelasan Singkat pada
Tanggal 20, 26,29 September 2011; Pelatihan Pemahaman mengenai ISO
9001:2008 yang diadakan Tanggal 20 September 2011; serta Pembentukan Tim
ISO pada 29 September 2011.
Direktorat
Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar,
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, telah memperoleh Sertifikat Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001:2008 yang diterbitkan pada Tanggal 16 Januari
2012.
Tahap Kedua, Penyusunan Dokumen. Dalam tahap
kedua, dilakukan Workshop Penyusunan Dokumen (4 Oktober 2011),
Penyusunan Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu (10 Oktober 2011), Penyusunan
Manual Mutu (14-18 Oktober 2011), serta Pengesahan Dokumen (1 November
2011).
Tahap Ketiga, Implementasi Sistem Manajemen Mutu. Dalam
tahap ini ada dua kegiatan yang dilakukan yaitu Pengujian Prosedur yang
dilakukan pada 3-4 November 2011 serta Perbaikan Prosedur yang dilakukan
Tanggal 8-11 November 2011.
Tahap Keempat, Internal Audit dan
Rapat Tinjauan Manajemen. Tahap ini terdiri dari 4 kegiatan, yaitu
Pelatihan Internal Audit diwakili oleh seluruh perwakilan Subdit dan TU
di Direktorat P2TK Dikdas (14 November 2011), Pelaksanaan Internal Audit
(15-20 November 2011), Perbaikan Internal Audit (21-23 November 2011),
serta tinjauan Manajemen yang diadakan pada Tanggal 24 November 2011.
Tahap
Kelima, Pelaksanaan Audit Sertifikasi yaitu Audit Sertifikasi oleh
lembaga Verification New Zealand (VNZ) pada 6-7 Desember 2011, Perbaikan
Audit Sertifikasi (VNZ) pada 12-16 Desember 2011, Pengiriman Perbaikan
ke VNZ Tanggal 22 Desember 2011, serta Penerbitan Sertifikat Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001:2008 pada Tanggal 16 Januari 2012.
Penggantian Kepala Subdirektorat
Pada
Bulan Desember, dua orang kepala subdirektorat di lingkungan di
Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar
diganti. Kedua kasubdit yang diganti tersebut masing-masing Dr. Suparno
(Kepala Subdirektorat PTK SD) diganti oleh Ir. Harlan, MT (sebelumnya
menjabat sebagai Kepala Seleksi Evaluasi Program Subdirektorat Program
dan Evaluasi) serta Drs. A. Hendra Sudjana, M.Ed (sebelumnya menjabat
sebagai Kepala Seksi Karir dan Subdirektorat PTK SMP), keduanya berasal
dari internal Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pendidikan Dasar.
Kunjungan ke Sekolah Indonesia Luar Negeri
Direktorat
Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar melalui
Subdirektorat Program dan Evaluasi melakukan kunjungan ke Sabah,
Malaysia untuk melihat perkembangan pembelajaran di Sekolah Indonesia
Kota Kinabalu (SIKK), serta sekolah-sekolah di ladang Humana, sebuah
lembaga NGO yang mengkhususkan diri memberikan layanan pendidikan kepada
anak-anak di ladang perkebunan kelapa sawit di negara ini. Kunjungan
ini dipimpin oleh Kepala Subdirektorat Program dan Evaluasi Dr. Sumarno
ikut dalam rombongan ikut dalam rombongan antara lain Kepala
Subdirektorat PTK Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (saat itu) Drs.
M. Hosnan, M.Pd, Atase Pendidikan KBRI Malaysia Prof. Drs. Rusdi, MA,
Ph.D, serta Acting Director Humana Torben Venning, serta
beberapa staf Subdirektorat Program dan Evaluasi. Hasil kunjungan ini
dijadikan bahan peningkatan layanan pendidikan bagi ratusan ribu
anak-anak Tenaga Kerja Indonesia di Malaysia yang sebagian besar bekerja
di perkebunan kelapa sawit.
Pada Tahun 2011 juga, tim Direktorat
P2TK Dikdas berkunjung ke tiga Sekolah Indonesia Luar Negeri, yaitu
Sekolah Republik Indonesia Tokyo (Jepang), Sekolah Indonesia Nederland
Wassenaar (Belanda), dan Sekolah Indonesia Riyadh (Arab Saudi). Secara
umum tujuan kegiatan ini adalah memberikan informasi tentang kebijakan
dan program Kemdikbud, terutama terkait dengan tunjangan profesi,
penyesuaian jabatan fungsional bagi guru bukan PNS terkait penyetaraan
pembayaran tunjangan profesi, serta Pembinaan dan Pengembangan Profesi
Guru, termasuk Penilaian Kinerja Guru (PKG).
Penerimaan Guru-Guru Selesai Bertugas dari Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK)
Pada
bulan Juli 2011, Direktorat P2TK Dikdas melakukan penerimaan kembali
guru-guru yang selesai bertugas di Sabah, Malaysia, selama dua tahun.
Guru-guru yang kembali ke Indonesia ini merupakan guru-guru yang sudah
bertugas di Community learning Centre yang menyelenggarakan pendidikan tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. Acara ini dilangsungkan di Jakarta.