Menu
 

Program wajib belajar sembilan tahun harus didukung dengan penyediaan kurikulum dan lembaga pendidikan dasar yang berkualitas. Sebagai upaya mendukung program tersebut, Dinas pendidikan menggandeng United States Agency for International Development disingkat USAID atau dalam bahasa Indonesia di Badan Bantuan Pembangunan Internasional Amerika. Di Kabupaten Mojokerto, terdapat dua gugus sekolah tingkat SD/MI dan SMP/MTs menjadi mitra sekolah yang berada di Kecamatan Dlanggu dan Kemlagi serta beberapa sekolah di sekitarnya. Kerjasama ini dimulai tahun 2013 dan berakhir hingga tahun 2017.
Program kerjasama ini berupa pelatihan teknis managerial bagi kepala sekolah dan pelatihan pembuatan modul pembelajaran guru mata pelajaran. Dimulai dengan pemilihan gugus sekolah, Kecamatan Dlanggu dan Kecamatan kemlagi menjadi gugus sekolah terpilih. Gugus Dlanggu terdiri dari SDN Segunung, SDN Mojokarang, SDN Kalen, SDN Kedunggede 1, SDN Kedunggede 2, MI Miftahul Ulum, , MI Bahrul Ulum. Sementara gugus Kemlagi terdiri dari SDN Mojowono, SDN Mojodowo, SDN Kemlagi, SDN Mojodadi, SDN Pandankrajan 1, SDN Pandankrajan 2, MI Miftahul Ulum, MI Bahrul Ulum. Untuk Tingkat SMP/MTs, SMPN 1 Kemlagi, SMPN 1 Gedeg, SMPN 2 Gedeg, SMPN 2 Dlanggu, SMPN 1 Puri, SMP Gedeg (swasta), MTS Bustanul Ulum Dlanggu, MTS Mambaul Ulum Kemlagi.
Bupati Mojokerto H Mustofa Kamal Pasa, menyambut baik dan mengapresiasi kerjasama yang sudah terjalin antara USAID dan Dinas Pendidikan. Utamanya program USAID Prioritas yang berupaya meningkatkan kualitas tenaga pendidik/guru. Serta mendorong kreatifitas dan kemandirian seorang siswa dengan metode pembelajaran yang menyenangkan. “ Belum 1 tahun kerjasama ini berjalan, namun saya lihat banyak sekali modul pembelajaran yang sangat menarik,” ujar bupati. “Saya berharap, kerjasama ini akan meningkatkan minat belajar siswa, memacu kemandirian dan kreatifitas pelajar. Dan kedepannya dapat mengispirasi kita untuk memperluas program yang sama di sekolah-sekolah lain di kabupaten Mojokerto,” tambah MKP dalam acara pameran pendidikan kerjasama USAID dan Dinas Pendidikan. Pameran tersebut, dilaksanakan di GOR Dinas Pendidikan, rabu (12/03).
Bupati juga mengucapkan terimakasih dan mengapresiasi atas jasa para guru. “Terimakasih tak terhingga atas jasa para guru, tanpa mereka saya tidak mungkin berdiri disini hari ini,” katanya.
Turut hadir mendampingi bupati, wakil bupati serta kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
Perubahan yang tampak dalam kerjasama untuk peran guru yaitu merancang kegiatan pembelajaran yang menantang daya pikir dan kreasi siswa, menjadi fasilitator pembelajaran bagi siswa, menjadikan siswa sebagai pusat pembelajaran. Perubahan lingkungan kelas Seting tempat duduk bervariatif yang memungkinkan siswa aktif dan bekerja secara kooperatif, ada pajangan hasil karya siswa, sumber belajar lebih beragam (media, lingkungan). Perubahan dalam kegiatan siswa berupa metode pembelajaran lebih bervariasi, Belajar melalui praktek (Learning by doing), Belajar membuat kesimpulan, mengembangkan kecakapan hidup. (Bagian PDE + Bagian Humas Protokol) http://mojokertokab.go.id

Posting Komentar Blogger

 
Top