Berprestasi
tidak hanya monopoli bagi siswa kota. Gambaran itulah yang menginspirasi MAN
Kebonsari Mojoagung Jombang untuk maju dan berkembang. Apalagi MAN Kebonsari adalah
satu diantara sepuluh MAN yang lokasinya jauh di pelosok desa yaitu di Desa
Murukan Mojoagung.
Walau demikian, MAN
Kebonsari bertekad lebih baik dari madrasah lain. Terbukti banyak prestasi yang diukir, diantaranya
menduduki peringkat keempat dua kali berturut-turut dalam Porseni antar MAN se-Jombang,
mengalahkan MAN lain yang berasal dari perkotaan. Padahal dari sisi usia, MAN
Kebonsari masih muda, memasuki
usia 13 tahun. Dalam usia itu MAN Kebonsari telah melakukan pembenahan mulai
dari pengembangan sarana, peningkatan prestasi akademik dan non akademik maupun
peningkatan kualitas proses belajar mengajar.
Menyadari kondisi itu, Kasek MAN Mojoagung, Suryanto, yang dilantik
Desember 2010 bertekad meneruskan langkah yang sudah diambil sebelumnya. “Kita
harus bisa meneruskan yang sudah tertata dengan baik, sambil mencari terobosan
baru yang lebih baik,” katanya bersemangat.
Nada optimistis itu diiringi dengan langkah strategis dan nyata. Dalam soal
kurikulum, selain menerapkan kurikulum standar nasional, siswa MAN Kebonsari
juga diwajibkan memilih kegiatan ekstra dan pengembangan diri yang diminati,
seperti, bola voli, basket, atletik, karate, tennis meja, seni baca alquran,
jurnalistik, kaligrafi, qasidah al-banjari, Arabic Study Club, dan English
Study Club.
Mereka juga diwajibkan salat duhur berjamaah, istighotsah, belajar lancar
membaca alquran, latihan berpidato (kultum) dan berkhutbah, tahtim al-Quran
dari rumah ke rumah dan kegiatan pramuka.
Semua kegiatan itu dilaksanakan secara teratur, minimal seminggu sekali dan
didampingi pembina/pembimbing yang profesional di bidangnya. Bahkan sebagian
mendatangkan pelatih dari luar guru MAN. Bahkan siswa yang kompeten dan
memiliki kemampuan lebih, bisa menjadi tutor sebaya kepada temannya yang lain
yang belum mampu. Ke depan ada rancangan klinik kelas.
Beberapa tahun dijalankan, hasilnya cukup menggemberikan. Semisal tim basket
yang menjuarai peringkat dua Porseni antar MAN se-Jombang tahun 2005. Pada
tahun 2007 prestasi itu meningkat menjadi juara I. Tim tenis meja juga
langganan juara, baik di tingkat kabupaten maupun tingkat provinsi. Ani Diana
Putri adalah atlet tenis meja yang berhasil merebut medali emas dalam Porseni MA
se-Jatim di Kediri. Selain itu, Tim bola voli juga tidak kalah semangat.
Walaupun tidak berhasil menjadi juara I, namun dalam dua tahun terakhir ini
mampu merebut juara 3 dan 2 kejuaran bola voli se- Jombang di STKIP.
Bahkan salah seorang siswi, Siti Nur Arbaiyatun Nisak, berhasil merebut
medali emas dalam nomor lari 400m pada Popda Jawa Timur di Nganjuk tahun 2010.
Dia juga berpeluang mewakili Jatim pada Popnas di Pekanbaru Riau. Tim Pramuka
Gudep pernah meraih juara ImMenembak dan juara I Reafling tingkat SMAN/MAN se-Jombang.
Sederetan prestasi itu sekilas menunjukkan aktivitas di MAN Kebonsari,
seperti tiada hari libur. Pagi hari aktif kegiatan belajar mengajar, sore
kegiatan ekstra, bahkan hari Ahad menjadi hari menyenangkan untuk
beraktifitasr. ‘’Banyak kegiatan mendorong kami lebih disiplin, lebih
bertanggung jawab, lebih mandiri dan lebih kaya pengalaman,” ujar Haris
Kurniawati, salah satu siswa aktifis Jurnalistik.
Dengan prestasi itu, MAN terus berbagi usaha untuk meningkatkan kualitas.
Untuk bidang kurikulum, digelar work shop untuk seluruh guru, study
comparative ke madrasah yang terakreditasi A, mengikuti pendidikan dan
pelatihan yang diadakan oleh LPM Unipdu yang bekerjasama dengan KPI atau
lembaga lain seperti Unesa.
Upaya meningkatkan disiplin anak, MAN Mojoagung mengadakan latihan Paskibra
yang bekerja sama dengan Komando Rayon Militer Mojoagung. Program ini sangat
diminati oleh anak-anak dan hasilnya mereka bisa melakukan kegiatan baris
berbaris dan kegiatan upacara dengan baik. Termasuk Out bound dan ESQ bekerja
sama dengan Lembaga Pendidikan Bina Bangsa. Kegiatan ini dimaksudkan untuk
mendidik kecerdasan, kemandirian, keuletan, kedisiplinan, dan kerjasama.
Selain itu, untuk memberi pengetahuan dan pengalaman tentang kesehatan
reproduksi perempuan, MAN Mojoagung mengadakan kerja sama dengan Puskesmas
setempat. Untuk memberi bekal terutama kepada anak perempuan sebagai kaum
remaja.
Pembekalan di bidang kejurnalistikan juga tidak kalah dengan yang lain.
Selain mendapat pembinaan dari guru, kelompok jurnalistik MAN Mojoagung juga
mendatangkan wartawan dari Radar Mojokerto (Jawa Pos Grup) dan Mimbar
Pembangunan Agama. ’’Semua itu dilakukan untuk memberikan pelayanan terbaik (excellent
service) kepada anak-anak, agar mereka berkembang pengetahuan dan
ketrampilannya,’’ tegasnya.
Untuk pembiasaan keagamaan, menjadi prioritas dalam membingkai anak-anak
berakhlak karimah. Kebiasaan berdoa sebelum memulai pelajaran dipertajam dengan
melafalkan al-asma al-husna dan membaca alquran. Terutama surat-surat
pendek. Mengucapkan salam pada saat ketemu, melakukan takziyah jika ada
keluarga yang meninggal dunia, merupakan praktek ibadah yang aplikatif dan
lebih menyentuh.
Bahkan Tim Keagamaan yang terdiri dari guru agama melakukan tahajud call
dan subuh call, terutama kepada siswa yang diidentifikasi ada masalah
dengan kebiasaan solat subuhnya. Ini
sangat efektif untuk membina anak berlatih disiplin dan melakukan pendekatan
kepada Allah swt sebagai Tuhannya. Apalagi orang tua sangat mendukung kegiatan
ini.
Program yang dicanangkan tersebut diyakini Suryanto mengacu dari visi
madrasah, yaitu terwujudnya madrasah yang Islami, professional dan berprestasi.
’’Seluruh kegiatan harus mengacu pada tiga hal itu,’’tandasnya. Semisal
kegiatan PBM mengandung nilai-nilai Islami, dilaksanakan dengan profesional dan
diarahkan untuk mencapai prestasi yang optimal.
Seluruh kegiatan bisa memenuhi standar seperti yang ditetapkan oleh
Badan Standar Nasioanl Pendidikan (BSNP). Apalagi madrasah ini sudah terakreditasi
A. “Tidak ada kata berhenti untuk berkarya dan berprestasi. Masa depan gemilang
bisa dicapai oleh sipapun jika kita terus berinovasi, berkreasi dan tidak putus
asa. Kalau prestasi non akademik sudah berhasil diukir sampai di tingkat
provinsi, maka ke depan prestasi akademik juga harus bisa meraih hasil yang
membanggakan,” tandas Suryanto.
Posting Komentar Blogger Facebook