Tak dapat dipungkiri, prestasi SMAN 1 Kota Mojokerto (SMANSA) tiap tahun selalu mengalami peningkatan yang pesat. Tak ayal, hanya beberapa bulan saja sudah meraih beberapa prestasi yang mengagumkan. ’’Alhamdulillah, akhir Juli 2016 hingga awal Oktober 2016 ini, siswa SMANSA Kota Mojokerto menyabet 33 Prestasi yang membanggakan,’’ kata Suhariyono, Spd, Kepala Sekolah SMANSA Kota Mojokerto.(lihat Grafis)
Siswa SMANSA Kota Mojokerto, lanjut Suhariyono menunjukkan prestasi yang gemilang. Mulai dari tingkat lokal hingga Nasional. ’’Setiap ada lomba atau even, kami akan mengirim siswa kita,’’ tandasnya. Berbagai lomba ini membuktikan bahwa siswa kita siap, mampu bersaing dengan siswa lokal maupun Se - indonesia. ’’Secara tidak langsung, lomba-lomba ini dapat melatih dan membentuk mental siswa sebelum lulus nantinya,’’ ungkap Hariyanto.
Di setiap even yang diadakan tingkat kota, provinsi hingga nasional pernah diraihnya. ’’Tiap tahun, SMANSA Kota Mojokerto selalu mengalami peningkatan yang signifikan. Seperti panen prestasi,’’ ujar Suhariyono.
Selain piala dan piagam penghargaan, lulusan SMANSA Kota Mojokerto banyak yang diterima diperguruan tinggi negeri yang tersebar di Indonesia. Baik melalui jalur prestasi maupun jalur undangan. ’’60 persen siswa SMANSA diterima di PTN. Sekitar 20 persen diterima tanpa tes,’’ pungkasnya.(dik/adv)
Tampung Unek-unek, Buat Isu Kritis
Semua prestasi yang diraih SMANSA Kota Mojokerto tidak hanya sebatas dari kemampuan dari siswanya saja. Melainkan dari semua sektor saling berkaitan. Sehingga, bisa terwujud lingkungan yang sehat, nyaman dan berkarakter. ’’Ini bisa tercapai adanya kolaborasi yang indah antara semua warga sekolah,’’ tandas Suhariyono.
Selalu membua terobosan baru dalam proses belajar mengajar. Pola pengajaran dan peningkatan mutu pendidikan dan fungsi kontrol harus terus dilakukan secara berkesinambungan. ’’Senantiasa memberikan pelatihan terhadap guru dan membudidayakan kalimat-kalimat yang menumbuhkan semangat belajar kepada siswa,’’ ujarnya.
Suhariyono melanjutkan, dalam menyerap aspirasi warga sekolah. Sekolah mempunyai ruang untuk menulis unek-unek. Antara guru dan siswanya harus mengaktifkan isu kritis yang berkaitan dengan lingkungan SMANSA dan isu kritis berkaitan dengan Mata Pelajaran(Mapel). ’’ Tanpa tekanan, nulis unek-unek, kita cari solusinya bersama-sama. Semua saling terbuka demi kemajuan bersama,’’ ungkapnya.
Dalam melatih kedisplinan warga sekolah. Tiap pagi semua murid dan guru menyanyikan lagu indonesia raya sebelum jam pelajaran dimulai. Dan 15 menit sebelum jam pelajaran pertama, semua siswa diwajibkan membaca satu buku selain buku mata pelajaran. Seperti, novel, sejarah tokoh nasional, buku memasak dan lain-lain. ’’Kami ingin membudidayakan anak agar senang membaca dan secara tidak langsung wawasannya bisa bertambah luas,’’ tuturnya. Kegiatan membaca ini juga merupakan salah satu syarat untuk bisa ikut semester
Siswa SMANSA Kota Mojokerto, lanjut Suhariyono menunjukkan prestasi yang gemilang. Mulai dari tingkat lokal hingga Nasional. ’’Setiap ada lomba atau even, kami akan mengirim siswa kita,’’ tandasnya. Berbagai lomba ini membuktikan bahwa siswa kita siap, mampu bersaing dengan siswa lokal maupun Se - indonesia. ’’Secara tidak langsung, lomba-lomba ini dapat melatih dan membentuk mental siswa sebelum lulus nantinya,’’ ungkap Hariyanto.
Di setiap even yang diadakan tingkat kota, provinsi hingga nasional pernah diraihnya. ’’Tiap tahun, SMANSA Kota Mojokerto selalu mengalami peningkatan yang signifikan. Seperti panen prestasi,’’ ujar Suhariyono.
Selain piala dan piagam penghargaan, lulusan SMANSA Kota Mojokerto banyak yang diterima diperguruan tinggi negeri yang tersebar di Indonesia. Baik melalui jalur prestasi maupun jalur undangan. ’’60 persen siswa SMANSA diterima di PTN. Sekitar 20 persen diterima tanpa tes,’’ pungkasnya.(dik/adv)
Tampung Unek-unek, Buat Isu Kritis
Semua prestasi yang diraih SMANSA Kota Mojokerto tidak hanya sebatas dari kemampuan dari siswanya saja. Melainkan dari semua sektor saling berkaitan. Sehingga, bisa terwujud lingkungan yang sehat, nyaman dan berkarakter. ’’Ini bisa tercapai adanya kolaborasi yang indah antara semua warga sekolah,’’ tandas Suhariyono.
Selalu membua terobosan baru dalam proses belajar mengajar. Pola pengajaran dan peningkatan mutu pendidikan dan fungsi kontrol harus terus dilakukan secara berkesinambungan. ’’Senantiasa memberikan pelatihan terhadap guru dan membudidayakan kalimat-kalimat yang menumbuhkan semangat belajar kepada siswa,’’ ujarnya.
Suhariyono melanjutkan, dalam menyerap aspirasi warga sekolah. Sekolah mempunyai ruang untuk menulis unek-unek. Antara guru dan siswanya harus mengaktifkan isu kritis yang berkaitan dengan lingkungan SMANSA dan isu kritis berkaitan dengan Mata Pelajaran(Mapel). ’’ Tanpa tekanan, nulis unek-unek, kita cari solusinya bersama-sama. Semua saling terbuka demi kemajuan bersama,’’ ungkapnya.
Dalam melatih kedisplinan warga sekolah. Tiap pagi semua murid dan guru menyanyikan lagu indonesia raya sebelum jam pelajaran dimulai. Dan 15 menit sebelum jam pelajaran pertama, semua siswa diwajibkan membaca satu buku selain buku mata pelajaran. Seperti, novel, sejarah tokoh nasional, buku memasak dan lain-lain. ’’Kami ingin membudidayakan anak agar senang membaca dan secara tidak langsung wawasannya bisa bertambah luas,’’ tuturnya. Kegiatan membaca ini juga merupakan salah satu syarat untuk bisa ikut semester
Posting Komentar Blogger Facebook
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.